hayya nabda' bi..


بسم الله الرحمن الرحيم..



.dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Jumaat, 9 September 2011

Memahami Fitrah Kecantikan Bagi Wanita


Memahami Fitrah Kecantikan Bagi Wanita

Masalah kecantikan adalah masalah khas seorang wanita, betul kan?
Sebab sudah menjadi kodrat wanita untuk cantik, dan membuat indah dunia ini dengan kecantikannya. Nah… pada edisi perdana majalah kita ini, kita coba ngebahas satu masalah ini, sehingga kita benar-benar memahami dan menggunakannya untuk keridhaan Allah SWT semata.

Hal tersebut menjadi penting karena sebenarnya wanita adalah makhluk yang dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah, sampai Dia mengabadikan wanita dengan surat An-Nisa' dalam Al-Qur'an.




Wanita ibarat sebuah bunga, keindahan dan kecantikan yang nampak mata hanyalah sementara. Hanyalah wanita yang mulia akhlaknya yang akan kekal di hati, karena akhlak manusia bagaikan bunga diri yang tak kan terlupakan. Wujud keindahan dan kecantikan akan nampak sempurna jika dipadukan dengan kebersihan mata hati yang terpancar dari sikap dan cara bertingkah laku. 



Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita.
Kerana itulah, sebagai anak, dia menjadi anak yang solehah,
sebagai isteri, dia menjadi  isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.
Sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang
dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.



Karena hal itulah wanita menjadi hiasan dunia yang amat indah dan menyenangkan. Kita dapat lihat dalam Firman Allah SWT:  

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” 




Di dalam ayat tersebut di atas, kata-kata zuyyinaa li an-naasi (dijadikan indah pada pandangan manusia) merupakan fi’il majhul atau kata kerja pasif.

-Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran, hal ini mengisyaratkan bahwa susunan insting manusia memang mengandung kecenderungan tersebut. Artinya manusia (laki-laki) diberi fitrah untuk menyukai atau mencintai wanita, sedangkan wanita diberi fitrah untuk menjadi sosok indah yang disukai dan dicintai oleh laki-laki.


Dalam ayat lain kita juga dapat mengetahu Firman Allah SWT:  

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” 

-Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya: “Termasuk kesempurnaan rahmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala kepada anak Adam: Dia jadikan istri-istri mereka dari jenis mereka sendiri. Dan ditumbuhkan antara mereka “mawaddah” yaitu cinta dan “rahmah” yaitu kasih sayang.



 -Karena seorang laki-laki menahan seorang wanita untuk tetap menjadi istrinya bisa karena ia mencintai wanita tersebut atau karena ia iba dan kasihan terhadapnya, dimana ia telah mendapatkan anak dari wanita tersebut atau wanita itu butuh padanya untuk mendapatkan belanja atau karena kedekatan di antara keduanya dan alasan selain itu.”



Demikianlah fitrah kecantikan bagi kaum wanita yang memang menjadi ciri bagi kaum wanita untuk mempercantik dirinya, tentunya di jalan yang diridhoi Allah SWT.

Sabda Nabi SAW:
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah.”



Berhias (terutama bagi kaum wanita) pada dasarnya merupakan fitrah manusia.

Namun dengan fitrah yang dimiliki oleh kaum wanita, yakni kecantikan dan keindahan, bukan berarti hal ini membolehkan adanya Tabarruj (Menurut Imam Al-Bukhary tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang berlebih-lebihan menampakkan kecantikannya pada orang lain).

Menampakkan kecantikan dan keindahan juga kodrat tiap orang yang selalu berusaha tampil prima di depan manusia, namun jika itu berlebihan menimbulkan hal yang tidak baik dan fitnah yang akan merugikan diri sendiri.




Maka, yang terutama adalah setiap wanita menyadari betapa istimewanya ia sebagai seorang wanita. Dengan kesadaran itulah wanita akan selalu berhati-hati dalam hidupnya. Wa Allahu a’lam bisshawab  

~majalah al-Hamra', Gontor Putri 

*******************************************************************************

maka.. oleh yang demikian, fahamilah..

kecantikan pada wajah itu sering kalinya pesona yang sementara..

dan tidak ada jaminan kebahagiaan baginya di dunia..

apalagi di akhirat sana,

terkadang, berwajah cantik juga mengundang derita..

pokoknya, berbalik pada kita..                                                                       

kerana Sang Pemilik itu tidak mencintai wajah, 

kerana Dia yang membentuknya,

apatah lagi pakaian dan harta,

kerana semua itu nikmat dari-Nya,

tinggal lagi, apa..?

sudah tentu atmamu, teman! 

bagaimana kamu mengisi, menyubur, menghiasinya..? 


~maaf atas kekurangan, 
~makalah dari seberang ini saya bawakan antara yang terbaik-manfaatkan; ukies?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

jom ta'liq!